Diskriminasi Ras dalam Covid-19

Diskriminasi Ras dalam Covid-19

Diskriminasi Ras dalam Covid-19

Dunia pandemi merubah perilaku manusia dan sekaligus menuntut perubahan. Ketika pandemi Covid-19 mulai dikenali di seluruh penjuru dunia, banyak orang merasakan shok dengan aturan “social distancing” atau yang juga dikenal dengan “physical distancing” ketika di ranah publik. Organisasi kesehatan dunia memperkenalkan pandemic Covid-19 pada tanggal 11 Maret 2020. Pada saat itu, ada sekitar 118,000 yang terkena di 114 negara dengan jumlah kematian sekitar 4291 orang (1). Beberapa bulan kemudian, jumlah total kematian mencapai jutaan. Pusat Resourse Coronavirus di John Hopkins University melaporkan bahwa kalangan yang terkena virus pada tanggal emat belas Juli berkisar 13.113.181 orang diseluruh dunia dengan jumlah kematian sebanyak 573.288 orang (2). Suanana pandemi ini menyebabkan ketakutan yang luar biasa dan memperlihatkan budaya ketidakadilan yang mengakar dalam masyarakat. Dalam kontek Amerika, ketidakadilan dalam kontek Coronavirus ini terlihat jelas terutama dengan munculnya gerakan Black Lives Matter sebagai respon terhadap kemation George Floyd. Ketidakadilan sosial ini juga berkaitan dengan dimensi kapitalisme dimana kaum kulit hitam dirugikan secara moral, ras, dan juga dalam kenyamanan hidup. Suasana pandemi dan ketidakadilan polisi terhadap kaum hitam memperlihatkan dunia ketakutan baru bagi kaum kulit hitam.

Ketika pandemi mulai menyapa kampung dimana kami tinggal, kami mulai kesulitan bahan-bahan pokok terutama tisu dan bahan makanan lainnya. Kami mencari tisu sampai ke berbagai supermarket. Pada awalnya ketika teman-teman diaspora Indonesia maupun lokal di kampung saya memposting kebutuhan mereka terhadap tisu untuk kamar mandi, saya merasa aneh. Setelah saya berusaha mencari, saya baru paham bahwa tisu, hand sanitizer, dan wipes menjadi kebutuhan pokok. Sementara banyak barang yang menghilang dari peredaran karena banyak orang yang membutuhkan pada saat bersamaan, orang-orang juga kehilangan pekerjaan. Dalam suasana seperti ini, yang banyak kehilangan pekerjaan. Di antara yang kehilangan pekerjaan ini, ada kaitanya dengan ras.  Koran New York Times melaporkan bahwa kematian akibat Covid-19 yang menimpa kulit berwarna sebanyak 60% berasal dari daerah yang majoritas yang penduduknya berwarna kulit hitam. Selain itu, hanya sedikit orang kulit hitam dari kurang 50% orang dewasa yang memiliki pekerjaan. Dengan demikian gap penghasilan antara kulit hitam dan putih sangatlah besar (3).

Rasial gap ini lebih terasa sebagaimana terlihat dalam gerakan Black Lives Matter. Gerakan ini menyuarakan hati terdalam kelompok kulit hitam yang para leluhurnya telah mengalami perbudakan selama berabad-abad di Amerika. Kalangan kulit hitam telah mengalami berbagai penindasan mulai dari penyikasaan lahir dan batin, segregasi (pemisahan ruang publik berdasarkan kulit) dan diskriminasi ekonomi dan politik. Sejarah penindasan ini menyisakan budaya ketakuran di kalangan komunitas hitam. Hanya karena kulit hitam, mereka seolah-olah menyediakan dirinya untuk ditindas. Prejudis terhadap kalangan kulit hitam menjelma dalam bentuk diskriminasi dalam lalu lintas, pekerjaan, dan bahkan di jalanan biasa. Sikap prejudis ini bukan hanya di kalangan polisi tetapi sebagian masyarakat kulit putih yang memang melihat kaum kulit hitam dengan sebelah mata. Kematian kaum minoritas mulai dari Michael Brown (2014), Eric Garner (2015), Tamir Rice (2015), John Crawford, Breonna Taylor (2020) ke George Flyod (2020) melahirkan kemarahan yang terpendam dan menjadi penyebab protes ras terbesar dalam sejarah Amerika (4). Protes-protes dalam Blak Lives Matter menyuarakan pentingnya keadilan bagi kaum kulit hitam dalam ranah publik di Amerika.

Referensi

  1. https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19---11-march-2020
  2. https://coronavirus.jhu.edu/map.html
  3. https://www.nytimes.com/2020/06/04/us/politics/the-pandemic-and-the-protests.html
  4. https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2020/06/23/fact-check-how-many-unarmed-black-men-did-police-kill-2019/5322455002/

 

Comments
There are no comments yet.
Authentication required

You must log in to post a comment.

Log in